Peristiwa Acara Maulid di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kraksaan, Probolinggo

Peristiwa Acara Maulid di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kraksaan, Probolinggo




Pada Zaman KH Muhammad Hasan sepuh terjadi peristiwa yang menghebohkan. Saya mendengar riwayat ini dari beberapa Alumni Ponpes Genggong yang sekarang mereka sudah wafat semua. 

 Di Pondok Genggong, KH Muhamnad Hasan mengadakan acara maulid di sebuah mesjid yang dihadiri ratusan jama'ah. Pada waktu sholawat mahallul qiyam semua jama'ah berdiri asyik membaca sholawat. Di tengah-tengah acara pembacaan qiyam ada seorang warga keturunan warga China di sana yang mengendarai sepeda motor lewat di depan masjid itu Entah mengapa, tiba-tiba dia memarkir sepedanya di depan masjid. Kemudian si cina itu berlari ke dalam mesjid tanpa membuka sepatunya. 

Dia berlari ke dalam mesjid menginjak-injak semua *ancakan* makanan yang dibawa para jama'ah dari rumahnya masing-masing. Sambil menginjak semua ancakan dia berlari dan berputar keliling di dalam mesjid.  

 Tentu saja suasana menjadi ribut dan kacau balau. Orang china itu dipukuli dan diinjak-injak oleh semua jama'ah maulid yang hadir di mesjid itu. 

 KH Muhammad Hasan sepuh yang memimpin acara maulid tersebut berteriak-teriak kepada semua jama'ah sambil menangis. 
 "Berhenti, Cung ! Berhenti, Berhenti, Cung ! Jangan dipukuli orang China itu !" 
Teriak KH Muhammad Sepuh kepada semua para jama'ah. 

Akhirnya semua jama'ah maulid yang memukuli orang China itu berhenti karena diteriaki oleh Kyai Muhammad Hasan. Orang China yang dipukuli para jama'ah maulid itu betlumuran darah dan pingsan! 

Acara Maulid dipersingkat dan cepat ditutup oleh Kyai Muhammad Hasan sepuh. Orang China itu terbaring pingsan di tengah mesjid. Setelah acara pembacaan Maulid selesai, orang china yang pingsan akibat pukulan para jamaah mesjid itu siuman atau sadar kembali dari pingsannya. 

 Setelah sadar dari pingsannya orang cina tersebut menangis tersedu-sedu. Lalu KH Muhammad Hasan Sepuh mendekati dan bertanya kepada orang itu. 
 "Sampean kenapa masuk ke dalam Mesjid dengan cara berlari dan tidak melepas sepatu dan menginjak -injak semua hidangan ancak-ancak ini.  

 Lalu si China menjawab sambil menangis tersedu-sedu, 
"Maaf Kiyai, maaf Kyai, maaf Kyai. Dari atas sepeda Saya tadi melihat seseorang yang *sangat ganteng dan bercahaya seperti lampu* diiringi puluhan orang yang semuanya bercahaya wajahnya masuk ke dalam mesjid ini, dan harumnya sangat wangi sekali.

 Saya terperanjat dan kagum melihat rombongan orang yang sangat ganteng dan semua bercahaya itu. Saya tidak sadar langsung memparkir sepeda motor saya dan saya tidak sadar naik ke mesjid ini tanpa membuka sepatu dan berlari untuk mengejar orang itu.
" China itu terus menangis tambah jadi. Lalu dia berkata, "Saya tidak sadar dan berlari berputar-putar di mesjid ini dan tidak sadar saya tidak membuka sepatu. Dalam pikiran, saya itu hanya mau memeluk dan menciumi orang ganteng bercahaya tersebut yang masuk ke dalam meajid ini." 

 Lalu Kyai Hasan Sepuh bertanya lagi, "Apakah kamu sadar tadi dipukuli rame-rame?"
 "Saya tidak sadar bahwa saya dipukuli seluruh jama'ah mesjid. Saya mau tanya kepada Kyai, siapa orang ganteng dan dikawal puluhan orang yang juga wajahnya bercahaya yang semuanya masuk mesjid ini?

" Kyai Muhammad Hasan sepuh menangis dengan tersedu-sedu.
 Lalu beliau dawuh kepada semua jama'ah maulid di mesjid itu, 
" Kalian tahu, ini orang China dan dia tidak memeluk agama Islam. Tapi kenapa orang China ini bisa melihat Rasulullah hadir di waktu ada pembacaan maulid? Apakah kalian semua yang sudah islam tidak bisa melihat Rasulullah hadir di acara Maulid ini?" 

 Semua Jama'ah maulid di mesjid itu diam dan membisu. Tidak ada seorangpun yang menjawab pertanyaan Kyai Muhammad Hasan. Dan pada waktu itu juga, orang China tersebut masuk islam kepada Syaikh KH Muhammad Hasan Sepuh, 
seorang waliyullah dan Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah yang memperoleh ijazah dari Syaikh Muhammad Saleh Madura.

Semoga bermanfaat 🤲🤲🤲🤲

Belum ada Komentar untuk "Peristiwa Acara Maulid di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kraksaan, Probolinggo"

Posting Komentar

komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel