Orang alim hendaknya memiliki rasa kasih sayang, mau memberi nasehat serta tidak berbuat dengki.

Langsung saja:

بسم الله الرحمن الرحيم 
قال المؤلف رحمه الله تعالى ونفعنا به وبعلومه في الدارين

ينبغى أن يكون صاحب العلم مشفقا ناصحا غير حاسد، فالحسد يضر ولا ينفع. وكان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمه الله يقول: قالوا إن ابن المعلم يكون عالما لأن المعلم يريد أن يكون تلميذه فى القرآن عالما فببركة اعتقاده وشفقته يكون ابنه عالما

Orang alim hendaknya memiliki rasa kasih sayang, mau memberi nasehat serta tidak berbuat dengki.

 Dengki itu tidak akan bermanfaat, justru membahayakan diri sendiri. 

Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin ra berkata : Banyak ulama yang berkata : 
“Putra sang guru dapat menjadi alim, karena sang guru itu selalu berkehendak agar muridnya kelak menjadi ulama ahli Al-Qur’an. Kemudian atas berkah i’tikad bagus dan kasih sayangnya itulah putranya menjadi alim.”

وكان أبو الحسن يحكى أن الصدر الأجل برهان الأئمة جعل وقت السبق لابنيه الصدر الشهيد حسام الدين [ والصدر] السعيد تاج الدين وقت الضحوة الكبرى بعد جميع الاسباق، وكانا يقولان: إن طبيعتنا تكل وتمل فى ذلك الوقت، فقال أبوهما رحمه الله: إن الغرباء وأولاد الكبراء يأتوننى من أقطار الأرض فلا بد من أن أقدم أسباقهم. فببركة شفقته فاق ابناه أكثر فقهاء الأمصار، وأهل الأرض فى ذلك العصر

Sebuah hikayat diketengahkan:
 Shadrul Ajall Burhanul Aimmah membagi waktu untuk mengajar kedua putra beliau, yaitu Hasamuddin dan Tajuddin pada waktu agak siang begini, Setelah selasai semua pengajian. 

 Kemudian kedua putranya berkata:
minat kami telah berkurang di waktu siang begini, dan kami merasa bosan”,

Sang ayahpun menyahut’:
 “Sesungguhnya orang-orang perantauan dan putra-putra pembesar itu pada berdatangan kemari dari berbagai penjuru bumi. Karena itu mereka harus kuajar terlebih dahulu.”

 Nah, atas berkah sang ayah dan kasih sayangnya itulah, dua orang putra beliau menjadi alim fiqh yang melebihi ahli-ahli lain yang hidup pada masa itu.


Menghadapi Kedengkian

وينبغى أن لا ينازع أحدا ولا يخاصمه لأنه يضيع أوقاته

 قيل ؛ 
 المحسن سيجزى بإحسانه والمسيئ ستكفيه مساويه

sebaiknya tidak usah turut melibatkan diri dalam arena pertikaian dan peperangan pendapat dengan orang lain, karena hal itu hanya membuat waktu menjadi habis sia-sia. 

Ada dikatakan :
 “Pengamal kebajikan akan dibalas karena kebajikannya, sedang pelaku kejelekan itu telah cukup akan memberatkan siksa dirinya.”  

قيل: من أراد أن يرغم أنف عدوه فليكرر وأنشدت هذا الشعر

إذا شئت أن تلقى عدوك راغمـا         وتقتله غما وتحرقــــــــــه هما
فرم للعلى وازدد من العلم إنه            من ازداد علما زاد حاسده غما

Ada dikatakan : “Barangsiapa yang ingin memutuskan batang hidung lawannya, maka bacalah syi’ir di bawah ini berulang kali” dibawakan syi’ir itu buatku :

Jikalau engkau, ingin musuhmu jadi terhina
Terbunuh susah, terbakar derita
Maka caranya capailah mulia, tambahlah ilmu
Sebab orang dengki, tambah susahnya
Bila yang didengki, tambah ilmunya

قيل: عليك أن تشتغل بمصالح نفسك لا بقهر عدوك، فإذا أقمت مصالح نفسك تضمن ذلك قهر عدوك

Ada dikatakan : 
Yang harus kau perhatikan adalah kebagusan dirimu sendiri, bukan menghancurkan musuhmu. Apabila telah kau penuhi dirimu dengan kebagusan, maka musuhmu akan hancurlah dengan sendirinya.  

 إياك والمعاداة فإنها تفضحك وتضيع أوقاتك، وعليك بالتحمل [لا] سيما من السفهاء. قال عيسى بن مريم صلوات الله عليه: احتملوا من السفيه واحدة كى تربحوا عشرا

Jangan sampai ada pemusuhan, sebab selain hanya membuang-buang waktu, juga membuka cela-cela keaibanmu. Tahanlah dirimu dan sabarlah hatimu, terutama sekali dalam menghadapi orang yang belum tahu. Isa bin Maryam bersabda : “Sabarkanlah dirimu dalam menghadapi orang bodoh satu, agar kau beruntung mendapat sepuluh perkara.”

وإياك أن تظن بالمؤمن سوءا فإنه منشأ العداوة ولا يحل ذلك، لقوله عليه الصلاة والسلام: ظنوا بالمؤمنين خيرا

Waspadalah, jangan berburuk sangka kepada sesama orang mukmin karena di situlah sumber permusuhan. Di dalam agama Islam perbuatan itu adalah terlarang, sebagaimana dinyatakan dalam sabda Nabi ﷺ : “Baikkanlah prasangkamu kepada sesama mukmin.”

Belum ada Komentar untuk "Orang alim hendaknya memiliki rasa kasih sayang, mau memberi nasehat serta tidak berbuat dengki."

Posting Komentar

komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel