definisi hukum sunnah
Selasa, 15 September 2020
Tulis Komentar
• Definisi Mandūb
Mandūb atau yang lebih dikenal dengan istilah perkara-perkara sunnah mempunyai beberapa pengertian, diantaranya:
الْمَنْدُوْبُ هُوَ مَا طَلَبَ الشَّارِعُ فِعْلَهُ طَلَبًا غَيْرَ لاَزِمٍ , أَوْ هُوَ مَا يُثَابُ فَاعِلُهُ وَلاَيُعَاقَبُ تَارِكُهُ , أَوْ هُوَ مَا يُمْدَحُ فَاعِلُهُ وَلاَ يُذَمُّ فِي الشَّرْعِ تَارِكُهُ , أَوْ هُوَ الرَّاجِحُ فِعْلُهُ مَعَ جَوَازِ تَرْكِهِ
“Mandūb adalah permintaan Syāri’ utuk melakukan sesuatu perbuatan dengan permintaan yang tidak tegas, atau sesuatu perbuatan di mana pelakunya mendapat pahala dan yang meminggalkannya tidak disiksa, atau perbuatan di mana pelakunya terpuji sedang yang meninggalkannya tidak tercela menurut syari’at, atau yang lebih baik/rājiḥ melakukannya dan boleh meninggalkannya”.
Diantara istilah-istilah lain dari al-mandūb antara lain: al-Sunnah, al-Nāfilah, al-Iḥsān, al-Mustaḥab, dan al-Taţauwu’.
Dalam kitab السلم di jelaskan:
Sunnah adalah:
خطاب الله تعالى الذي يقضي الفعل إقتضاء غير جازما
Ketetapan Allah yang menuntut kita untuk mengerjakannya dengan tuntutan yang tidak mantap atau tidak tegas
Belum ada Komentar untuk "definisi hukum sunnah"
Posting Komentar